paramithamessayu.id – Munculnya virus corona membuat sejumlah masyarakat panik dan memborong bahan makanan dalam sekala besar. Hal ini tentu berdampak kurang baik di tengah masyarakat karena tidak semua masyarakat memiliki kesediaan uang untuk membeli pasokan skala besar.
Oleh sebab itu Anggota Fraksi PKS, sekaligus Sekretaris Komisi II DPRD Tangsel, Paramitha Messayu mengkritisi langkah-langkah masyarakat yang melakukan hal itu. Semestinya dalam menyikapi virus corona lebih pada bagaimana menjaga lingkungan agar tetap sehat, mewujudkan hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan menjaga kestabilan soal merebaknya virus corona supaya tidak ada kecemasan yang merebak di tengah masyarakat.
“Kami berharap Pemkot Tangsel untuk segera dapat memberikan informasi jelas kepada publik terkait penanganan corona, stok bahan pokok, stok masker dan kebutuhan lainnya. Sehingga masyarakat luas dapat mengantisipasi. Masyarakat membutuhkan kepastian informasi secara akurat, ” pintanya kemarin Kamis (5/3) di salah satu resto bilangan Serpong.
Begitu pemerintah pusat mengumumkan ada dua pasien positif corona di Kota Depok. Malam harinya banyak laporan di sejumlah titik warga berbondong-bondong memborong bahan makanan termasuk masker. Tentu ini sangat mengagetkan karena jauh lebih banyak masyarakat yang tidak bisa memborong.
“Kita akan meminta Pemkot untuk segera memberikan informasi sejelas-jelasnya terkait penanganan virus corona yang mengakibatkan aksi panic buying. Dinkes harus bisa menjelaskan agar masyarakat tidak khawatir, dan bagian ketahanan pangan juga harus bisa beri informasi terkait stok bahan makanan agar masyarakat tidak panik,” terang Paramitha.
Dengan begitu, PKS berharap Pemkot Tangsel dengan segera dapat memberikan segala informasinya kepada publik agar aksi panic buying pasca isu corona tidak terjadi lagi ditengah-tengah kehidupan masyarakat.
Secara terpisah Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, pada Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Tangsel, Aep Saripudin menyampaikan stok pangan di Tangsel aman hingga lebaran nanti. “Alhamdulillah aman hanya tingkat pembelian yang sangat meningkat, ” jelasnya.
Lanjut ia, Tangsel bukan kawasan pertanian sehingga sangat tergantung dari distribusi daerah lain. Jika distribusinya telat ini yang akan berdampak dan harus ditanagi serius. Jika sampai tersendat maka pasokan akan berkurang dan harga anak melonnjak naik.
“Selama distribusi aman ya aman karena Tangsel kuncinya di distribusi. Stok beras di Bulog mencapai 1,7 juta ton, ” Jelasnya.
Artikel telah dimuat di : tangselpos.com